kembali aku melihat....entah ini ke belakang, entah sejajar, entah ini masa depan..
memekakan! pekak yang menimbulkan rasa sakit,,
memanggil-manggil tapi tiada suara...hanya hati ku yang memanggil yang ternyata rindu...
tak ingin ku hapus sebait pun kenangan itu tapi perlahan dia beranjak pergi berikut kenyataannya
desing suara kita yang mendiskusikan dunia
risau suara kita yang meributkan ketidakadilan si penguasa dunia
desah nafas kita yang bersautan doa untuk alam, tak pernah putus
sesak segukan tangis kita yang tak pernah tega melihat luka
aku kehilangan itu semua dan terasa seperti mati, tak memiliki diri
ataukah aku harus meminta untuk ditarik agar tak tau kabar dunia lagi demi langit yang kita impikan
demi bintang di sungai itu?
demi semua masa terbaik milik kita..
kita,,beradu dalam damai, tertawa dengan tenda-tenda bulat
merencanakan dan terjadi
merencanakan kesederhanaan hijau
merencanakan tapak kaki keyakinan
slayer itu...terus menatapku dari sudut lemari..
tak usang..tak tersentuh..
tapi selalu bertanya...
kapan kita bertemu mereka?
pertanyaan itu pun keluar dari nadiku, karena sudah kuketahui kalian aliran darah ini..
tapi benarkah kesalahan ini membangun tembok tak tertembus?
dan aku masih, akan selalu rindu
No comments:
Post a Comment