Tuesday, August 23, 2011

Buka Puasa Bersama Sobat Motty

Saya tidak ingat jelas bagaimaan saya bisa menemukan @MotivaTweet di twitter. Akun tersebut selalu menulis status yang posotif, memberi semangat dan ramah membalas mention yang masuk pada akunnya. Sampai saat ini juga saya tidak tau pengusaha suskes mana yang meiliki akun tersebut. Saya selalu mengambil hal positif dari mentions yang dia buat. 

Pada bula Ramadhan ini, Motty (panggilannya) melakukan acara Buka Puasa Bersama Sobat Motty di beberapa kita besar di Indonesia. Begitu juga dengan Bogor, tpai karena saya sedang ada di Jambi, iseng saya bertanay apa apakah acara tersebut juga di adakan di Jambi? Wah, ternyata ada. Di pegang oleh @GriyaKesadaran yang adiadakan di kafe kedai kopi pada haris selasa 23 Agustus 2011. Saya langsung mendaftar dan memaksa teman saya Satria untuk ikut, yahhh, dari pada pergi sendiri. 

Pada awalnya saya sangat antusia, berharap acara tersebut akan seramai acara yang ada dikota-kota besar lainnya, seperi Jakrta, Surabaya, Manado, Bogor, Jigja dan sekitarnya. Saya datang terlmbat, di tiket di tulis acara di mulai pukul 16.00, saya tiba tepat pukul 16.30. Ternyata baru saya dan Satria perserta yang datang. Saya memang kecewa tapi tetap antusia untuk mengikuti acara ini. Lima belas menit saya menunggu sambil seikit berbincang dengan Rahmat dan Rido yang merupaka pengisi acara ini, peserta bertambah 6 orang dan menjadi berjumlah 8 orang. Acara pun di mulai. Dibuka oleh perkenalan dari Rido, owner kaos Temphoyac Jambi (akhirnya saya bertemu beliau). Beliau memaparkan bagaiaman menjadi seorang yang kreatif. Materi yang beliau paparkan sebenarnya juga sudah saya baca dari beberapa buku motivasi untuk menjadi pengusaha. Namun dengan mendengarkan pemaparan beliau, motivasi itu menjadi ter upgrade lagi, saya menjadi bersemangat lagi, dan tentu juga mendapat ilmu baru. 

Kemudia dilanjutkan dengan materi kemampuan berpikir positif yang diisi oleh Rahmat. Pemaparan yang cukup rumit namun mudah dimengerti dan memberi pengatahuan baru tentunya. Bagimana perasaan galau seseorang dapat dirusak dan menjadi perasaan yang kembali bersemangat. Bagaimana mempertahankan semangat dan kreatifitas kita.  Dan trik-trik jitu lainnya yang dapat membuat kita menjadi lebih baik lagi.

Materis berakhir tepat pada saat bedug magrib tiba. Kita melakukan buka puasa bersama kemudian dilanjutkan dengan acra doprise. Ada 7 hadiah yang di akan dibagikan. Sementara peserta ada 8, yang sebenernya di targeti 40 orang. Saya pun kebagian dapat menjawan pertanyaan dan mendaptkan hadiah buku Secrets of Self-Made Millionaires oleh Adam Khoo dengan tebal 526 halaman. Buku yang ditargetkan banyak peserta menjadi hadiah namun saya yang akhirnya mendaptkan. Setelah ribut berebut menjawab dan tunjuk tangan. ^^

Setelah doprise kita berphoto bersama. Saya sempat berbincang dengan Rahmat ketua panitia acara ini yang kalau dalam acara Buka Bersama Sobat Motty di sebut Jedral, saya menyayangkan kenapa acara ini sepi, padahal ini adalah acara buka puasa bersama yang sangat positif. Dia menjawab ringan "mungkin saya belum melakukan promosi yang gencar untuk acara ini". Rahmat adalah anggota dari Griya Kesadaran owner Kedai Kopi dan Slera Sambal. Griya Kesadaran sendiri ternyata baru terbentuk satu bulan yang lalu, yang mencoba menjembatani trainig-traning motivasi dari pengusaha-pengusaha sukses Indonesia untuk hadir di Jambi. Beliau menwarkan untuk bergabung dalam acara perkumpulan tersebut. Tentu saja saya sangat ingin ikut serta, kalau jadi panitia saja sudah barang tentu dapat mengikuti trainig itu dengan gratis, syukur-syukur di bayar pula. ^^

Saya selalu menjaga perasaan ingin tau saya agar saya dapat terus belajar kemudian berkembang. Awalnya saya ragu ikut aara ini, karena saya yakin, di Jambi pasti tidak se-seru di kota-kota lain, di twitter saj tidak terlalu ramai di bicarakan. Tapi saya ingin tau, saya ingin mendapatkan sesuatu hari ini, makanya saya tetap mendaftar dan memaksa sahabat saya agar dia juga mendapatkan sesuatu, benar saja, dia juga medapatkan buku menarik dari Rahmat. Di akhir acara dia bilang "Balik modal ya ikut acara ini, lebih malah" :D


Harus bagaimana kita?

Tanggal 18 Agustus 2011 lalu, Walhi Jambi mengadakan acara buka puasa bersama dan diskusi yang berhubungan dengan lingkungan. Mengundang beberapa LSM terkait dan kumpulan pecinta alam Jambi. Saya mewakili Siswa Pecinta Alam SMADA WIRNA Jambi turut hadir di acacara tersebut. Undangan yang hadir cukup ramai dan datang dari berbagai kalangan, siswa, mehasiswa ataupun para pekerja. Semua membau menjadi satu.

Setelah acara buka bersama, sholat magrib bersama, acara selanjutnya adalah diskusi tentang lingkungan. Diskusi di awali dengan pemutaran film yang menjabarkan tentang "perjalanan sebuah produk". Dalam film tersebut di gambarkan bahwa sebuah produk yang di hasilkan semua berasal dari alam. Diciptakan dengan kehebatan daya pikir manusia. Setelah sebuah produk jadi, maka tahapan selanjutnya adalah memasarkan ke konsumen. Setelah sampai konsumen, barang di gunakan. Setelah tidak lagi di gunakan, lalu, kemana produk tersebut???

Sekarang ini, pemerintah lebih tunduk kepada perusahaan karena persusahaan memberi penghasilan lebih bagi negara. Bukan lagi berpihak pada rakyat, tapi pada perusahaan. Bukan dari rakyat untuk rakyat lagi. Tapi dari perusahaan untuk perusahaan. Menyedihkan.

Perusahaan mampu menghasilkan produk yang digilai masyarakat dengan teknik pemasaran mereka. Mereka menjaga perjalanan roda ekonomi perusahan dengan menghasilkan berbagai macam produk terus menerus. Darimana produk tersebut berasal? Tentu dari alam, sebagai sumber dan karunia paling berharga milik makhluk bumi ini. 

Sumber daya alam dikeruk sedalam-dalamnya, sebanyak-banyaknya untuk menghasilkan keserakahan manusia. Keserakahan?Ya karena manusia tidak mengambil yang dia butuhkan saja. Sumber daya alam di ambil dengan harga murah, dinilai murah dan tidak melakukan usaha perbaikan atau pemulihan setelahnya.

Harga barang dijual murah agar pasar tetap terjaga, agar konsumen merasa membutuhkan dan membeli produk tersebut. Padahal kalau dipikir-pikir lagi, jelas itu adalah sebuh permainan.Contoh, produk handphone, model, tampilan, gaya, aplikasi, dan remeh temeh yang ada di produk tersebut berganti terus menerus. Berbagai macam bentuk handphone sekarang tersedia di pasar, hampir setiap minggu selalu ada produksi handphone terbaru, baik dari merek A, B dan C. Konsumen di buat tergiur dengan barang tersebut, lalu setelah ramai konsumen yang membeli maka akan keluar lagi handphone model terbaru yang sebenarnya tidak jauh berbeda dengan yang sebelumnya. Lalu marketing mereka membuat seolah-olah handphone model terbaru ini lah yang dapat lebih memenuhi kebutuhan mereka. Produk yang lama? Syukur-syukur kalau masih terus digunakan, nah kalau berakhir ke pembuangan sampah, yah, walaupun akhirnya akan berakhir ke sana juga. Maka kegiatan konsumtif ini akan menghasilkan banyak sampah, karena hampir semua perusahaan yang menghasilkan produk selalu melakukan inovasi terhadap produksinya. 

Entah bagaiaman ceritanya, yang jelas kita suda masuk ke dalam sistem pemasaran tersebut dan menjadi konsumtif. Banyak sekali barang-barang yang sebenarnya tidak benar-benar kita butuhkan, namun kita beli karena menurut iklan barang tersebut kita butuhkan. Ini semua sudah menjadi taktik mereka agar dapat terus melakukan produksi yang menguntungkan perusahaan. 

Lalu kemana akhir dari perjalanan sebuah produk? Jelas TONG SAMPAH!!! Itu untuk produk yang di gunakan. Nah kalau yang tidak laku?Lama kelamaan jadi sampah juga. Mayoritas dari produk yang dihasilkan suatu perusahaan lebih banyak berakhir ke TONG SAMPAH. Daur ulang hanya membantu sebagain, untuk mengurangi jumlah sampah, namun tidak menjadi solusi terbaik, karena tetap menghasilkan banyak SAMPAH.

Itu baru dari produk yang di hasilkan dan telah di gunakan. Belum lagi bicara soal proses produksi dan bahan baku. Banyak sekali barnag elektronik yang di jual murah saat ini. Kalau di preteli satu-satu maka logikanya barang tersebut seharusnya lebih mahal. Setelah di selidiki ternyata masing-masing perangkat penysunnya berasal dari neagra-negara yang berbeda. Di dapat dengan harga murah. Kemudian di satukan, modifikasi, perbaharusi, dan Taraaaaa, jadilah produk yang menggiurkan dnegan harga murah. Sebenarnya kita membayar mahal, tanpa kita sadari, yaitu dengan musibah dan perubahan iklim y ang sekarang marak terjadi. Sadarkah???

Proses produksi tentu menbghasilkan limbah, baik padat, cair maupun gas. Semakin merusak alam. PEncarian bahan baku sudah merusak, proses produksi tambah merusak, ditambah lagi dengan produk yang sangat cepat berakhir menjadi samaph. Benar-benar merusak.

Biacara sola perputaran roda ekonumi, hal semacam ini tentu membantu bagi para perkeja, pengusaha, dan para konsumen yang memang membutuhkan.Entahalan untuk kebutuhan primer atau sekunder hidup atau hanya untuk prestis tersendiri Namun apakah ini yang terbaik ???? Dengan menghasilkan tumpukan limbah dan sampah seperti ini. Kembali kepada pemikiran measing-masing tentunya.

Kalau saja kita hanya mengambil yang kita butuh.....yah, kalau saja. Tapi manusia punya daya imajinasi serta kecerdasan untuk selalu berinovasi, menghasilkan sesuatu yang baru. Keinginan untuk menguasai, mempunyai sesuatu yang lebih, lebih dan lebih lagi. Dan saat ini.....saat kita sadar kita telah berada dalam "roda" ini. Benarkah barang yang kita beli saat ini yang benar-beanr kita butuhkan? Seorang teman pernah bertanya kepada saya saat saya inign membeli sebuah kaca mata  "eh, emangnya lo butuh tu kaca mata?". Saat itu saya sedang memegang kaca mata tersebut dan berniat menuju kasir, mendengar pertanyaan itu, saya tidak menjawab dan hanya, kemudia saya tersenyum apdanya dan meletakan kaca mata itu kembali. Saya memeang tidak membuthkannya, saya hanya suka dengan modelnya. Kalau saja saya beli, kaca mata itu akan tersimpan rapi di lemari saya, entah kapan saya akan memakainya. Syukur-syukur kalau saya masih ingat dimana saya menyimpannya, kalau kaca mata itu hilang? Dan saat saat saya sedang benar-benar membuthkannya, saya harus membeli lagi. Dan kacamata yang sebelumnya saya beli? Sudah jelas akhirnya kemana.....

Sangat susah untuk memgerti sistem ini dari awal. Karena kita (re:saya sebagai penulis) bukan lah bagian dari mereka (re:perusahaan, pemerintah). Konsumen itu masih ada, perusahaan tersu berproduksi, sumber daya alam terus di gali dan limbah juga menjadi semakin banyak.

Jika perusahaan tidak berproduksi maka akan gulung tikar, banyak pengangguran. Dilematis memang. Sampai saat ini saya pun masih mencari jawaban paling tepat. Harus bagaimana kita semua???

Ini semua tentu kembali kepada diri kita sendiri. Apakah sikap kita selama ini berpihak kepada alam, berpihak kepada sesama? Terlalu rumit untuk merunut dari atas apa yang telah terjadi, apa yang telah hilang, yang telah ada dan telah berubah. Kita sudah masuk ke dalamnya, menjadi bagaiannya. Berbuatlah dari hal kecil untuk bumi ini, berbuatlah dari diri sendiri dengan hati ikhlas, dan terus berbuat hingga menjadi besar dan  berarti. Ada banyak hal bisa kita lakukan, seperti:

1. (sudah basi, tapi masih langka) stop buang sampah sekecil apa apun di sebarang tempat
2. hemat energi
3.hemat air
4. jangan sisakan makanan (saya sendiri masih sulit)
5. tanam pohon
6. ambilah yang kau perlu, ambilah yang kau butuhkan
7. berbagilah....berbagi untuk bumi, untuk sesama, untuk dunia.


Tulisan ini saya buat dari suara hati saya, dari pergumulan pikiran saya. Sempat terhenti beberapa saat, karena saya mencoba merunut dari awal sebuah proses yang telah terjadi. Namun sangat sulit untuk bisa memahami dan mengambil solusi karena memang saya belum benar-benar tau apa yang telah terjadi pada merek ayang di "atas" sana. Saya tidak mau menghakimi sikap mereka, karena yah, saya memang belum benar-benar. Tapi yang saya yakini, bahwa, kita bisa memilih unutk bersikap berpihak pada sesama, pada lingkungan dari diri kita, sahabat-sahabat kita, keluarga kita dan lingkungan kita. Ada banyak mereka yang mebuthkan uluran tangan kita, ada banyak tanah, air udara yang rusak dan butuh kebijaksaan sikap kita.


Saturday, August 13, 2011

Tentang Kita TML 45

Dear Teknik dan Manajemen Lingkungan Program Diploma IPB angkatan 45....
Kita 63 orang yang berbeda beda isi kepala dan hatinya..
Kita 63 orang yang mayoritas terpaksa masuk jurusan ini..hihihi
Kita 63 orang yang terbiasa dengan langsung praktek gak banyak teori
Kita 63 orang hebat (insyaAllah) yang mau sabar menhadapi sesama, yang mau ikhlas menerima kekurangan temen....
Matrikulasi bulan Juli tahun 2008 jadi awal pertemuan kita. Aku sama sekali gak punya temen dari kota yang sama di TML 45. Saat masuk kelas pertama kali, tanpa temen yang di kenal satu pun rasanya tuhhh...lupa, hahahhaa.. Tapi aku langsung nyari bangku yang banyak orang di sekitarnya, jadi bisa kenalan satu sama lain. 
Saat matrikulasi belum begitu terasa kedekatan kita, karena gak ada laporan perkelompok, hanya laporan-laporan individu tapi itu juga sudah buat kita sering diskusi.

MPKB pun jadi awal penyatuan kita, karena anak-anak yang masuk lewat jalur tes sudah bergabung dengan anak-anak yang masuk lewat jalur undangan....

Setelah MPKMB perkuliahan pun di mulai...panjaaang banget rasanya perjalan kita..segala macam rasa kerkecambuk...grogi pas ujian praktek, presentasi. Bete karena temen sekelompok gak mau kerja. Kesel karena dosen suka mindahin jadwal atau memperpanjang pertemuan. Sebel sama temen yang kayaknya gak bisa ngertiin kita. Seneng kalo pas fieldtrip gak banyak kerjaan. Sedih karena ditinggal temen yang melih universitas lain dari pada bertehana di TML 45. Marah dengan hasil IP yang kayaknya gak sesuai dengan perjuangan kita. Bahagia dengan hasil yang memuaskan, bisa kumpul sama temen-temen, jalan-jalan, bersenang-senang ria. Lega saat sudah UTS UAS dan presentasi sudah berlangsung.Terperangah waktu fieldtrip dengan ciptaan ALLAH yang luar biasa dan teknologi yang mutakhir (yang ini rsnya lebai,haha) Campur aduuuuk....


daaan

20 Juli 2011 kemarin akhirnyaaaaaa...wisuda itu terjadi...jujur aku gak begitu bahagia, karena wisuda itu artinya kita sudah gak bisa sama-sama tiap hari lagi dengan lengkap, bandel titip absen padahal cuma nongkrong di kantin, karokean, nonton, ngumpul-ngumpul, padahal  jelas kuliah yang cuma sejam itu lebih penting. Datang ke praktikum cuma nyetor muka, tanda tangan, terus rumpi, becanda dan yang kerja paling yang rajin-rajin doang, saling kesel sebel,buat laporan bareng-bareng sambil adu pendapat, saling oper2an, waktu terasa berat banget, tapi ternyata itu sudah kita lewati.

Fieldtrip, dari yang cuma kayak jalan-jalan sampe yang mengharuskan kita kerja semua, pulang ke bogor dengan muka lelah, utang seabrek laporan.

Dan tiba juga waktu-waktu PKL yang juga buat kita pisah, tapi bimbingan, urus ini itu, tetek bengek daftar seminar, sidang bikin kita tetep bisa ketemu...Seminar pun berjalan singkat, terus sidang yang tiba-tiba aja uda beres. Wow. Tiga tahun sudah berlalu, tiga tahun yang mungkin gak smua dari kita yang mengawalinya dengan rasa syukur. Aku aja pernah berpikir mau pinda Univ waktu semster dua, untung aja aku sempet ngbrol sama Yudith dan Kak Uqi (angkatan 42) yang memberi masukan positif.

Semua semua yang negatif yang pernah terjadi di antara kita sekarang cuma jadi bahan ketawaan sekarang, gak penting, justru yang tersisa cuma kangen yang daleeeem banget. 

Heii TML 45...sampai jumpa lagi nanti,,,, karen tak ada Good Bye yang ada hanyalah Sampai Jumpa (Aki, 2011)....