Sunday, November 6, 2011

Bagian I

Menahan kantuk malam ini...

- Sungguh tentang benar dan salah itu hanya bentuk relatifitas dari sudut pandang yang mengalami atau yang pernah mengalami atau yang menggabungkannya dengan beberapa teori. Selalu tak bisa sama, selalu ada pandangan lain, karena setiap orang menjalani hidup berbeda dan menghasilkan kesimpulan yang berbeda. Sebuah pandangan yang lahir dari rasa yang tak sama, dari kepentingan yang pasti berbeda.

* Ketika keduanya bertentangan namun merasa yang sama, yaitu sama-sama merasa benar atau salah  akan menghasilkan perbedaan yang semakin jauh, seperti magnet berkutub sama, semakin menolak. Dua nilai yang berbeda, namun memang harus berbeda agar dapat bersatu dalam kata "maaf".

# Rasa lelah berlebihan dapat melunturkan tanggung jawab, melupakan kewajiban, merasa benar seketika, maka itu jangan ambil kesimpulan ketika merasa benar-benar lelah, sungguh itu dapat menghancurkan kebaikan yang butuh ratusah jam membentuknya, ribuan hari membangunnya, karena lelah berlebihan membuntukan kewajaran dalam berpikir... (based onthe true story n meaning real tired).

Saat melihat kehidupan orang lain yang begitu indah, begitu lengkap, terasa begitu sempurna, bahkan seketika lupa bahwa kesempurnaan itu hanya milik-NYA, dan tanpa izin rasa iri sering datang, rasa ingin menginginkannya, dan saat itu rasa tak bersyukur itu datang. Dan melupakan bahwa porsi dari TUHAN tak pernah meleset, selalu dan pasti benar. TUHAN memberikan apa yang kita miliki saat ini, karena memang ini yang kita sanggup miliki...

*Mengapa selalu rasa sakit? kenapa sedih ini datang selalu?
apa selalu bertanya, akan selalu di jawab,, hidup memang penuh pertanyaan, tapi tak semua dapat di jawab, hanya orang-orang terpilih yang menerima jawaban lewat TUHAN, jika tidak di beri tahu, bersyukurlah, mungkin hatimu sedang tak sanggup menerima jawaban.Begitu pun ketika sedang disakiti, habis hari untuk meratapi hari, nasib, tapi lupa, bahwa TUHAN sedang menghadiahkan kekuatan lagi untuk mu, kekuatan terbaru dari rasa yang kau anggap sakit tadi (dari seorang saudara untuk saudara)

*Ketika datang ke sekolah atau ke kampus untuk menimba ilmu, apa pernah terpikirkan untuk mendapatkan hal-hal baru, pengetahuan2 baru, bukan hanya terpaku pada materi pelajaran, materi dari modul, dari dosen atau slide? pikiran itu akan selalu menghadirkan pertanyaan yang akan berguna suatu saat nanti (inspired from 3 idiots film). Begitu juga dengan berbicara, seringkali saya di hadapkan pada seseorang yang menurut saya juga orang banyak (sungguh kurang ajar anggapan ini) orang itu tidak lebih pintar, tidak lebih berpengetahuan dari saya dan orang lain yang menganggap itu, karena rekaman nilainya tak begitu "baik" . Hanya karena itu, sempit sekali! Pembicaraan sangat membosankan, karena terasa hanya saya yang tau segalanya, ini: menggeleng, itu: tidak tau. "Lalu apa yang kau tauu haa?". Tapi saya mencoba untuk bercerita tentang diri saya sendiri, tenang kehidupan saya, kesukaan saya, tentang apa yang saya cintai, saya mutlak bercerita, tanpa ada keinginan untuk menarik dia menjadi saya ( yang sekali lagi dengan kurang ajar nya masih merasa lebih baik). Dan saat itu lah,,,saat dia juga menceritakan tentang dirinya sendiri, saat itu juga saya merasa ada banyak hal menarik dari dirinya, karena apa yang dia sukai, dia lakukan, tidak sama seperti yang saya dan kebanyak orang lakukan (bukan kah berbeda itu selalu tampak menarik? terserah itu mau positif atau negati).Pembicaraan itu terasa begitu menyenangkan, terasa menghentikan waktu. Saat itu saya mendapatkan pembenaran tentang "bercerita dan mendengarkan adalah awal untuk sebuah hubungan yang baik" dan " bercerita itu tanda mau berbagi, mendengarkan itu tanda peduli". Dan pembicaraan terbaik bermula dari tentang diri sendiri, karena jika baik, akan menghasilkan penerimaan apa adanya yang tulus. (aku menyesal dear pernah menganggapmu seperti itu, sungguh ini pikiran sempit, tapi aku bersykur di beri kesempatan mengenalmu :) )

No comments:

Post a Comment