Sunday, November 6, 2011

Menari bersama mu Lagi

Kemarin, saat aku masih satu atap bersama kalian, tinggal dalam satu rumah, aku selalu bilang, adanya kalian membuat aku seperti pulang ke rumah sendiri, karena kalian adalah keluarga baru ku di sini. 

Dulu, yang sering pulang larut dan pagi-paginya pergi lagi adalah aku, yang sering tiba-tiba pergi, nginap berhari-hari adalah aku, namun selepas melakukan perjalanan yang kadang jauh, melelahkan dan ketika  menyadari akan pulang ke kostan, bertemu kalian. aku kembali bersemangat dan merasa aman. Ada kalian yang akan bertanya kabar, ada kalian yang akan mendengar cerita perjalanan ku. 
Dulu juga, ketika aku berlari naik ke lantai dua, tempat kita sering berkumpul, berlari dengan hati yang kasat kusut, lebur hancur, kalian, hanya dengan tatapan yang aku tau bahwa kalian mencoba memulihkan itu semua, mencoba merasakan, mencoba memberikan senyuman untuk aku. Kalian tau? Saat itu hanya dengan kalian ada saja aku sudah merasa bersyukur dan dapat tersenyum.

Dulu aku yang paling sering tiba-tiba mengunci diri di kamar, berjam-jam, kalian berusaha mengetuk pintu bahkan mengintp dari fentilasi kamar, mengirim sms, hanya memastikan bahwa aku baik-baiak saja dan tidak melakukan hal konyol. Saat itu, aku hanya belum mampu menceritakan semua dan tak dapat berpura-pura baik-baik saja.

Dulu, saat aku melakukan hal-hal terlarang, nakal dan tidak sehat, kalian dengan cibiran yang aku tau itu adalah bentuk perhatian paling tulus, tak pernah bosan mendengarkan. 
Dulu, saat aku pulang dengan ribuan cerita, baik indah maupun menyebalkan, kalian siap dan ada untuk mendengarkan, meskipun itu menganggu waktu menonton kalian, waktu membuat tugas kalian, tapi kalian selalu ada. 

Sayang, di akhir-akhir kita bersama, semua sibuk dengan urusan masing-masing, tapi itu ada baiknya, karena kalau ada acara perpisahan, traktiran atau karokean bareng, selepas itu aku pasti nangis semalaman. 

Kalian yang buat aku gak mau pindah ke kostan manapun , wakaupun itu murah, walaupun itu lebih baik, karena aku gak bisa bawa serta kalian. Kalian juga yang buat aku selalu nyaman dengan kostan itu.

Bukannya tak pernah kita bermasalah, bukannya tak pernah juga kita salaing membicarakan satu sama lain, tapi itu semua tak menjadi simpanan untuk saling menjelakan, malah menjadi sesuatu untuk saling mengingatkan.

Kita pernah berbicara "seandainya aja ya, anak-anak kostan kita sepert dalam cerita anak kost dodol", saat ini aku menyadari, bahwa itu hanyalah ucapan kita yang belum bersyukur dengan keadaan kita sekarang. Pertemuan kita dalam satu atap bukan suatu kebetulan, semua telah d rancang oleh-NYA untuk menajdi kan kita saudara. Sekarang, aku tak perlu lagi angan-angan agar kita seperti buku dalam anak kost dodol, karena dengan kalian ada saja sudah cukup membuat ku merasa bahagia lebih dari kata-kata dalam novel itu.

Terima kasih untuk hari-hari spektakuler di kostan. Untuk moment-moment indah yang konyol, kadang tak masuk akal. Terima kasih bersedia menjadi saudara ku. Kadang, mendengar suara kalian di telfon, membaca tulisan kalian di wall, d sms, bukan mengobati rindu, malah membuatnya semakin dalam karena sekarang yang aku tau, hanya itu yang bisa kita lakukan. Tidak seperti kemarin, dapat beresntuhan, dapat saling menatap. Maaf untuk semua kesan yang melukai hari-hari dan hati kalian. Semoga tak selamanya dan dapat pudar seiring waktu.

Someday, I want dance with you again. All.




No comments:

Post a Comment