Tuesday, September 27, 2011

A Moment

Tak mengerti penjelasannya
Tak mengerti bagaimana ini bisa terjadi
Aku merelakan rasa ini hanya kau diamkan
Aku merelakan rasa ini tak kau anggap


Tak lagi aku tau mengapa
Tak juga aku sanggup menerjemahkannya
Aku merasakan ketulusan
Aku merasakan kesungguhan


Tak tertapaki jejaknya
Tak tercium baunya
Alasan hati yang kau ambil
Alasan hati yang telah ada padamu


Aku menghirup kebahagian
Meski....
Aku tetap sendiri
Kau tetap menjauh


Ini kah hasil pertemuan yang semesta izinkan?
Suatu masa yang membuat masa-masa lainnya tak beranjak?

Sunday, September 25, 2011

1 Minggu di Jogja

Aku mencintai seperti ini, mencintai sepi dan sendiri untuk menulis, mengoptimalkan rasa agar apa yang aku tulis seperti yang aku rasa. Namun terkadang, ketika menyadari atap di atas hanya meneduhi aku seorang diri, ada rasa takut dan ingin segera lari menemui entah siapa yang akan ada secepatnya. 

Sendiri membebaskan air mataku, karena memangis memang lebih enak sendiri dulu, hingga nantinya akan terhenti dengan pejaman mata dan mimpi yang menandakan bahwa aku tak lagi ingat akan sedih yang mengantarku tidur.

Di rumah kemarin, aku selalu menunggu lampu ruang tengah padam yang menandakan penghuni lain sudah menutup hari itu dengan tidur, namun aku segera keluar, segera menyalakan laptop, atau mengambil buku, sekedar menulis, atau membaca, hingga lelah dan ikut tertidur.

Namun sendiri tak membebaskan ku ketika aku tertawa, menangis memang lebih enak sendiri, namun jika tertawa sendiri yang ada adalah kesadaran bahwa aku sendiri. Jika di rumah, meskipun aku tertawa sendiri, menyadari ada yang mendengar dan melihat saja aku sudah merasa telah berbagi kebahagiaan. Toh, jika aku ceritakan juga belum menjadi cerita lucu bagi mereka.

Tapi ini adalah pilihan, pilihan untuk menjalani hidup di kota ini, kota yang  menjadi impian ku untuk menetap disini. Dan sekarang aku di sini. Kadang aku merasa seperti mimpi telah menetap disini, telah menajajaki tanah kota ini, mengisi keramaian alun-alun kotanya, dan menghirup udara kota ini. 

Siklus hidup tak akan selamanya menyenangkan, kadang untuk bahagia kita membutuhkan sepaket perasaan tidak menyenangkan agar kita lebih bersyukur dalam setiap keadaan yang akan datang dan lebih siap untuk menatap hari.

Yah, hari ini tepat satu minggu aku disini, satu minggu yang setiap malamnya masih mengeluarkan air mata karena merasa sepi dan sendiri, satu paket perasaan yang masih menyeramkan saat ini. Tapi aku tau, aku yakin, ini hanya akan sebentar, karena untuk melewati ini adalah sebuah keharusan.

Semoga setelah satu minggu berlalu, kekuatan akan bertambah lagi dan aku menjadi lebih siap lagi setiap membuka mata pagi hari. Amin.

Kota Gede, Yogyakarta