aku sekarang tau bahwa sinarmu selayak bintang...
aku sekarang sadar kau selayak hadia dari pelangi...
aku sekarang mengerti bahwa artimu seperti melodi pada lirik...
aku sekarang tau bahwa hadirmu selayak matahari bagi siang...
telaga yang sejuk...
sungai yang mengalir...
air terjun yang jatuh...
lautan yang berombak...
itu cinta yang sama dengan air untuk cerita...
bukan...bukan terima kasih...
tapi maaf telah membuat pesona yang kuat sehingga kau hadirkan itu...
bukan...buka kebanggan diri...
tapi rasa bersalah karena ingin bersamamu selalu yg tampak seperti gangguan...
dan karena ini... hadir satu titik yang menyadarkan...
"rasa" tak selalu tentang terimakasih dan maaf....masih banyak warna dari itu...
seperti "pose" kehidupan yang bercerita..diam tapi berjalan....
bagi hati yang "terceloteh"...
aku sekarang sadar kau selayak hadia dari pelangi...
aku sekarang mengerti bahwa artimu seperti melodi pada lirik...
aku sekarang tau bahwa hadirmu selayak matahari bagi siang...
telaga yang sejuk...
sungai yang mengalir...
air terjun yang jatuh...
lautan yang berombak...
itu cinta yang sama dengan air untuk cerita...
bukan...bukan terima kasih...
tapi maaf telah membuat pesona yang kuat sehingga kau hadirkan itu...
bukan...buka kebanggan diri...
tapi rasa bersalah karena ingin bersamamu selalu yg tampak seperti gangguan...
dan karena ini... hadir satu titik yang menyadarkan...
"rasa" tak selalu tentang terimakasih dan maaf....masih banyak warna dari itu...
seperti "pose" kehidupan yang bercerita..diam tapi berjalan....
bagi hati yang "terceloteh"...
No comments:
Post a Comment