Seperti hujan saat langit sedang terang benderang, datang tanpa pertanda. Begitu juga kamu ada begitu saja tanpa banyak bicara namun ciptakan cerita dan kenangan.
Aku tak banyak lagi kata untuk menulis tentang apa yang ku ciptakan sendiri, tentang yang terjadi apa adanya antara kita. Mungkin aku butuh kembali bertemu. Dan memiliki sensasinya lagi.
Tapi kartu ucapan tergeletak di depan rumah ku yang tak berpagar. Kau letakan dengan sembarang. Lusuh, berantakan, mungkin akibat hujan semalam. Kartu ucapan itu kosong. Tapi aku tau itu pertanda kepergianmu.
Aku tulis dua buah kata di kartu itu "terima kasih". Yah, setidaknya kartu darimu itu ku isi ucapan dari ku. Jadi kita seri. Kini lebih baik, setidaknya kau pergi dengan sebuah tanda
No comments:
Post a Comment