Ilang rasa??
Kemarin saya menghabiskan malam yang membosankan dengan seorang sahabat lama, yang menurut catatan perjalanan cinta saya dia juga mantan saya. Tapi sekrang kita mutlak hanya bersahbat seperti awal sebelum jadian 4 tahun yang lalu. Tidak ada lagi keinginan satu sama lain untuk mengulang masa pacaran yang singkat itu, Kita sepakat, persahabatan jauh lebih baik untuk kita daripada pacaran atau mungkin lebih.
Perbincangan yang cukup lama ini akhirnya memberiku pengertian tentang sesuatu. Yaitu, apa yang disebut dengan ilang rasa.
Aku pernah bertanya dengan seorang sahabat tentang hubunganny ayang berjalan cukup lama dengan pacarnya "Kok bisa si? Gak ada bosennya gitu?"
jawabannya simple "Ya adalah Lan, namanya juga hidup bareng seseorang, ada pasang surutnya, kadang malah gue benci sama dia, bukan cuma sekedar ilfeel doang. Tapi kan itu semua kembali ke komitmen kita di awal untuk saling nerima satu sama lain. Kalo emang ada yang perlu gue ubah buat jadi lebih baik lagi ya kenapa gak, gitu juga dengan dia. Toh kita ngejalaninya kan bareng-bareng, jadi ya bisa lebih ringan untuk berubah jadi lebih baik lagi. Berubah jaid lebih baik untuk seseorang kan gak salah."
Yup. Gak ada manusia yang sempurna. Karena sejatinya kesempurnaan hanya milik Allah. Saat kita sepakat untuk menjalani hubungan dan menerimanya menjadi seseorang di hati kita, itu artinya kita juga menerima dia bersama kekuarang, kelebihan dan masa lalunya. Gak di pungkiri, kadang masa lalunya ada yang membuat rasa kagum kita menjadi berkurang, rasa sayang kita jadi hambar tapi apa karena itu lalu begitu saja kita tinggalin pasangan kita? Dengan bilang "aku sudah gak sayang lagi sama kamu". Apa itu adil buat pasangan kita? Karena pasti kita pun gak sempurna. Saat kita merasa rasa sayang mulai hambar karena kekuarangnnya, coba berkaca terlebih dahulu, sudah sempurnakah kita? Untuk menolak kekurangannya yang artinya kita menuntut kesempurnaan.
Memang gak ada salahnya mencari yang terbaik. Tapi alasan berhenti menyayangi hanya karena masa lalu dan kekurangan, buat ku bukan sesuatu yang adil. Tuhan saja tidak berhenti menyayangi umatnya yang kekurangannya sebesar bumi ini. Lalu kita sebagai manusia kenapa begitu egois menuntut kesempurnaan dari pasangan?
Berat memang menerima atau menjalani hidup dengan orang yang memiliki kekurangan bersama kita, tapi setidaknya bisa kan kita sebagai seseorang yang berarti untuknya membantunya berubah menjadi lebih baik lagi, kalau memang kekurangan itu sangat tidak baik. Bukan meninggalkan begitu saja dan meninggalkan kesan orang seperti dia tidak berhak mendapatkan cinta kita.
Tapi ini semua bukan tentang kekurangan dari kesalahan yang bertentangan dengan prinsip, yang mengingkari janji dan yang mengkhianati kesetiaan cinta itu sendiri. Meskipun gak ada salahnya kesalahan ini mendapatkan maaf tapi tidak salah juga jika ini semua menghapus rasamu.
Sampai kapanpun, gak akan bisa kita temuin manusia yang benar-benar sempurna, kita semua sama-sama berusaha menjadi sebaik-baiknya manusia di dunia ini, untuk itu kita butuh seseorang di samping kita, yang selalu mengingatkan kita dan membantu perjalanan menjadi lebih baik itu lebih ringan. Ketika kamu menerimanya hari ini, seharusnya sudah kamu sadari bahwa dia adalah manusia yang tidak sempurna, bahwa dia manusia yang memiliki masa lalu. Dan tentunya masa lalu dan kekurangan sudah tidak jadi masalah lagi untuk pertahanin hubungan dan perasaan sayangmu.
Dan kamu, sahabtku, terima kasih memberi sebuah pengertian tentang saling menerima sesungguhnya. Semoga hatimu jadi lebih baik setelah berbincang kemarin serta hatimu menjadi lebih sehat lagi. Amin.
No comments:
Post a Comment