"Baby....." suara manja, bersandar di pundak.
"(Diam, kaku)"
"Kamu kenapaa???"
"Cewek brengsek lo!"
"(Berkerut, stay cool, mengangkat kepala)"
"Ini apa?" sambil mengangkat ke atas sebuah Diary.
"Privasi aku" wajah tidak suka, jutek.
"Sialan lo ya, ternyata selama ini lo gak cinta sama gue."
"Lo baca semua?"
"Iya gue baca semua."
"Itu kan privasi gue, kenapa lo main ambil gitu aja terus main baca gitu aja?"
"Hah! kalo gak gini kan gue gak akan tau kalo cinta lo palsu ke gue."
"Terus? Lo uda tau mau lo apa?"
"Putus kita!"
"Oke"
"Emang bener kan lo gak cinta gue, gue minta putus aja lo langsung oke."
"Terus gue mau gimana? mohon-mohon buat bilang jangan putus sama cowok kepo tapi bodoh kayak lo?"
"Maksud lo?"
"Lo baca semua kan katanya tadi diary gue?"
"Iya"
"Lo baca tanggalnya gak haaa?"
"(Diam, cengok)"
"Itu Diary gue yang pertama yang lo baca, Diary gue yang baru selalu gue bawa ke mana-mana.Kan lo sering liat gue nulis kalo kita lagi bedua, lo gak liat apa motif Diarynya aja beda"
"(Diam)"
"(Mengeluarkan Diary dari tas) Ini Diary gue yang kedua, mau tau gak lo salah satu tulisannya?"
"(Diam, masih cengook)
"God, thx banget udah biarin aku memilih untuk bertahan bersama dia, dan tidak begitu cepat mengambil keputusan untuk menyudahi ini semua ketika aku merasa aku masih stuck dengan perasaan ku kepada dia yang sama sekali tidak mencintaiku. Dan sekarang, begitu benar aku merasa ini cinta. Semoga sampai nanti ya ..aku berdoa untuk hubungan ini. jogya 13 Desember 2011, 18.05. (Tersenyum sinis)"
"(Tambah cengook)"
"Tapi kayaknya mesti aku tulis lagi yang terbarunya (mengambil pulpen, menulis yang di katakan) God thx, sudah ngasih petunjuk dan tanda bahwa dia gak berhak jadi yang ku harapkan menjadi yang terakhir. Jogja, 13 Desember 2011, 21.05"
"(Berbicara tanpa suara, gaguk)"
"Daaah, makasi buat semuanyaaa"
"(Salto)
No comments:
Post a Comment