Monday, December 5, 2011

Tentang "Hari Ini"

Hari itu, juga hari selanjutnya, ketika setiap pagi yang kulihat adalah yang kamu suka, sudah jelas akan terus mengingatkan aku akan kamu. Untuk saat ini, tak perlu aku diingatkan karena pikiran ku secara otomatis tertuju padamu. Hanya sekedar mengingat kamu sudah ada di hidupku. Meski saat mengingatmu dan merasakanmu, dua rasa yang berlawanan datang sekaligus.

Kita tidak pernah tau akhir dari sebuah cerita dan pilihan kalau kita tidak menjalaninya. Benar kah ini pilihanku?Atau jalan ini yang memilih ku dan kamu untuk kita jalani, entah saat ini bersama-sama atau hanya sendiri-sendiri saja. Tapi satu yang pasti, langkah kita sudah memasuki jalan ini.

Kita tentu punya kekuasaan untuk menghentikannya, tapi siapa yang tega? Jalan itu saja masih di depan mata kita, terbuka, walau belum tau kemana akhirnya, bisa saja di ujung sana ada dua belokan yang harus kita pilih secara berbeda, atau ada lubang pada jalanmu atau aku, kemudian salah satu dari kita terjatuh dan menghilang, dan kamu atau aku yang tidak jatuh harus melanjutkan perjalanan. Kita belum tau, kita masih memilih untuk menjalaninya.

Kali ini aku tidak suka menebak apa yang akan terjadi di depan, aku pun enggan untuk mempercepat ini semua, aku lebih senang menjalani ini sesuai porsinya, sesuai kadarnya, sesuai dengan waktu yang ada hari ini. Meski banyak sekali bentuk cerita yang dapat di tebak, bahkan ada satu cerita yang sepertinya dapat menjadi pilihan dominan banyak orang.

Melihat matamu, melihat caramu, melihat yang ada di kamu. Aku masih seperti pertama saat menyadari kamu berarti, tersenyum. Saat itu melihatmu menjadi alasan ku tersenyum. Kamu tidak mengajarkan banyak hal, tidak juga memberikan pengalaman luar biasa dan menjanjikan banyak hal luar biasa. Kamu hanya berbicara hari ini, bahkan kadang sedikit menyentak, tapi ternyata hal itu yang membuat ku lebih baik. Tidak sibuk dengan banyak angan-angan dan berterima kasih untuk hari ini.

Ada kebebasan saat aku menyadari kebersamaan kita. Kamu tau?kebebasan, bukan keterikatan, seperti kebanyakan orang yang sama seperti kita. Kebebasan untuk merasakan apapun, menjalani hidup seperti apapun. Kita hanya saling mengingatkan, memberi pengertian, dan berbcerita pengalaman agar tidak tersandung saat menajalaninya.

Dan saat ini, aku sadar, aku telah membutuhkanmu, telah membutuhkanmu untuk waktu-waktu ku. Tidak hanya seperti dulu, yang hanya "sekedar butuh" melihatmu untuk tersenyum Tapi sekarang, aku membutuhkanmu bukan hanya untuk rasaku, untuk cerita ku, untuk menjalani jalan yang kita pilih tapi untuk bernafas bersama, merasakan angin bersama dan memejamkan mata bersama, untuk pagi, siang, malam dan kebebasan yang dibutuhkan anak manusia.

Seperti mu yang memberiku kebebasan, maka tak akan ku ikat sedikitpun kebebasan milikmu, kamu bebas memilih jalan lain, memilih tujuan lain, atau bahkan berjalan membelakangi ku. Apapun itu, kamu bebas memilih untuk jalan hidupmu, karena itu bukan milik ku. Tentu jauhmu bukan yang aku harapkan, pergimu bukan yang aku inginkan atau berhentimu bukan yang aku mau, tapi kebahagiaanmu jauh lebih penting dari semua harapan ku yang hanya sekedar untuk egoku, inginku yang hanya sekedar untuk memenangkan rasaku dan mau ku yang hanya sekedar memenuhi hasratku.

Menutup tulisan ini, sebuah kalimat yang meneamni kita menjalani hari-hari ini yaitu HARI INI. 

No comments:

Post a Comment