Ku beri sepotong dan kau ambil sepotong dengan tanganmu sendiri.
Bukan karena aku tak ingin berbagi utuh, aku hanya tak punya kuasa atas diri aku sendiri untuk memberikannya utuh.
Ku beri sepotong dan kau ambil sepotong dengan hatimu sendiri.
Bukan karena aku tidak ingin memberi mu utuh, aku hanya belum temui cara terbaik untuk memberikan semuanya.
Ku beri sepotong dan kau ambil sepotong dengan caramu sendiri.
Bukan karena aku tidak ingin kau miliki utuh, aku hanya belum siap menangis begitu saja di depanmu.
Tapi ternyata, semesta punya cara lain untuk utuh kita saling tau, saling miliki, saling mengerti, saling menenerima, saling memahami dan saling percaya.
Hingga aku miliki "LEGA"
***
Basah bohong membanjiri pipi
Derai bertautan menyahutkan isi hati
Maaf bukan lagi dendangan
Tapi sayang menjadi pegangan
Daun mengering di atas kaki-kaki bahagia kita
Senja berganti warna di depan mata bahagia kita
Aku melihat lurus di depan masih panjang
Membentang tanpa ampun
Aku melihat panjang di sana masih lurus
Melintang tanpa ampun
Aku hanya bisa berteriak hari ini
Tak janji besok milik suara lagi
Setiap pelukan yang membuyarkan ragu
Setiap sandungan yang menghabiskan marah
Setiap genggaman yang memusnahkan sendu
Setiap senyuman yang mengobati patah
Dan terima kasih untuk tidak MARAH
No comments:
Post a Comment