Monday, December 12, 2011

a Black

Ini dunia isinya sudah hitam. Hitamnya bukan sekedar hitam. Hitamnya begitu pekat, lekat, lengket, dan dalam. Kau bisa pilih mau berada di bagian hitam mana saja. Tak ada telinga yang mau mendengar begitu banyak, tak ada pikiran yang mau berbagi begitu fokus, tak ada mata yang mau melihat dengan menatap. Kau bisa seenaknya saja.

Dunia ini menawarkan kenikmatin dalam bentuk kejahatan yang luar biasa binal dan seksi. Kau menjadi begitu menarik dan begitu pintar ketika melakukannya. Hukumnya adalah: Kau keren ketika melakukannya. Untuk melakukannya, dukungan datang bertubi, peringatan dan larangan hanya sekedar dalam ingatan saja, dan kalau ingatan itu sudah hilang, maka kau tinggal tunggu pujian atas pilihan seksi yang kau ambil itu. Tada!!! Kau sudah menjadi keren. Selamat!!!

Liat kemewahan di luar sana. Bukan hanya tentang materi, gedung bertingkat berisi keindahan manik-manik dunia, atau kemewahan hidup yang menggiurkan, tapi juga tentang kemewahan dalam kebebasan berbuat apapun. Warna-warni cahaya lampu yang menjadi lapangan besar untuk kau berlari telanjang dengan riuh, ricuh gemuruh tepuk tangan. Dunia sudah menyajikannya tepat di depan mata. 

Ketika tau hitam itu gelap, dan saat gelap kau tak dapat terus berjalan lurus, lalu kenapa tetap kau pilih? Meski semua hitam, kekuatanmu yang kau percayai begitu besar akan dapat memutihkan walau hanya untuk dirimu sendiri (dulu). Ketika tau "keren" itu hanya kesenangan mereka bukan mutlak untukmu lalu kenapa masih ingin kau dapatkan, sementara menjadi yang kau percayai, kau ketahui baik akan membuat mu setingkat di atas keren, karena bukan tepuk tangan yang kau dapatkan, tapi lirikan yang menyimpan keinginan untuk miliki hidup seperti mu.

Dunia ini hitam, hitamnya bukan hitam biasa, hitamnya pekat, lekat, lengket dan dalam. Tapi kau tetap bisa memilih dan menjadi putih.

No comments:

Post a Comment