Thursday, October 27, 2011

Keramaian

Aku memutarkan kepala, menemani mata mengawasi sekitar. Menemani pikiran menemukan sesuatu yang baru. Menciptakan senyum untuk hal-hal baru. Menciptakan cerita untuk setiap penghilanghatan, untuk sebuah tatapan. 

Dan padamu, tak ku berikan sudut pandanganku, sudut pikiranku, sudut senyum ku. Aku melewati mu. Tapi suaramu membuatku memandang mu penuh. Senyum apa adanya, berkata begitu saja, bercerita hingga tentang malamku, menatapa hingga kau menghilang.

Di keramaian aku menemukanmu dari sesuatu yang tak ku rasa ada. 

Kau bawa aku pada keramaian, dan (lagi) di keramaian juga aku dapati hangatnya matamu. Ku dapati rasa ku berubah jadi tak biasa. Dan disetiap aku di keramaian aku merindukanmu. Pulang dengan beban rindu yang berat. Dan kala sepi aku hanya perlu menyadari itu hanya rasa yang harus kuat ku tahan.

Dan dikeramaian aku mengingatmu dengan riang. Aku merindukanmu (lagi) namun sekarang dengan riang, karena telah ku terima bahwa itu hanya rasa yang harus ku tahan (saja). Karena ini lah yang aku butuhkan. Kemudian, aku melepasmu dikeramaian, menarik nafas dalam saat aku mengingatmu, berusaha tersenyum dengan apa adanya, menerima semua. Yah, aku telah melaps mu di banyak keramaian. Ku harap malam ini telah habis.

Karena sudah lama kau pun telah melepas ku di keramaian.

No comments:

Post a Comment