Sebenarnya ini sudah lewat dari jam perjanjian. Saya harus tidur pukul satu maksimal, tapi sekarang hampir mencapai pukul 2.30 pagi. Ah, semoga semua masih baik-baik saja. Termasuk saya, kesehatan saya dan Vio sang laptop kesayangan, dan satu lagi, otak saya, karena akhir-akhir ini saya sering merasa eror sana sini, semenjak tidur pagi selama satu minggu lebih. Tapi saya ingin sekali menulis yang ada di pikirin saya, yang mau meledak.
Saya sudah melepas dia di banyak keramaian, saya sudah melihat keramaian dari tempat paling sepi hanya untuk mengenang yang pernah terjadi dan yang gak akan terulang lagi, apa lagi lebih dari yang terjadi kemarin. Terulang saja tidak. Yah, saya sudah melakukannya. Saya sudah berbuat terhadap yang saya rasakan. Hanya tentang saya.
Masih belum merasa lepas, apakah ini karena belum saya sampaikan dengan apa adanya? Hah...untuk bertemu saja saya urung. Saya hanya merasa nyaman kalau melihatnya dari jauh, tapi kalau bertemu langsung, saya yakin saya memilih mundur. Yah...saya sudah terima ini. Tapi selalu masih belum terasa lepas semua...
Atau ini memang hak dia? Atau hak "rasa" saya untuk diketahui, untuk sekedar diceritakan bahwa dia pernah memilih hati saya untuk merasakannya? Jika memang ya, saya tidak akan bisa mmebayangkan yang terjadi kalau bertemu nanti dan harus mengatakannya. Hati saya masih urung, masih berat. Ataukah ini memang sebaiknya di simpan saja?
Baiklah. Saya mengerti. Ini akan menjadi baik jika mudah saya sampaikan, namun jika hati saya urung, terasa berat, mungkin ini akan berdampak buruk bukan hanya untuk saya dan dia, tapi juga lainnya. Yah...hati memang dipilih, tapi dia tau mana yang terbaik bagi pemiliknya. Sekarang tinggal saya dan usaha saya yang harus sama-sama bertahan.
No comments:
Post a Comment