Dialog biasa sih. Biasa banget malah. Tapi kalau ini di berikan pada yang memang membutuhkan tertawa untuk keramaian yang di rasa sepi, ini jadi sesuatu.
Aku hanya sedang duduk saja di meja sambil menunggu pesanan datang. Sambil sesekali mengitari pandangan mencari yang menarik, mencari ide untuk berbincang dengan seorang sahabat di depan ku. Dan pesanan datang. Ah...akhirnya haus dan lapar ini ketemu jodohnya juga.
"Cookies milk nya Kakaaa" aku menunjukan kearah temanku.
Dan
"Maaf mba banana milknya gak ada." Padahal aku sudah merasa haus dan lapar yang keterlaluan saat itu.
"Kenapa gak bilang dari tadi lagi..." ku ucapkan dengan mencampur sedikit tertawa, sedikit gemas, sedikit marah, sedikit kesal, yang penting ekspresi dan nada suaraku tidak jelas.
Dia tersenyum, aku mengkerut.
"Yang ada susu pisang....." sambil meletakan segelas susu pisang dingin di hadapanku. "Selamat menikmati."
Aku mengulum senyum.
Sudah. Itu saja. Biasa. Memang... tapi yang biasa itu aku butuhkan. Dan malam ini, aku tersenyum untuk itu, Aku bahkan mencatatnya. Menulisnya. Seperti malam kemarin, saat ku dengar kabar baik tentang mu Itu alasan ku loncat-loncat girang hari itu.
Inilah yang selalu membuat ku terperangah. Sesuatu yang biasa bisa menjadi yang sangat kita butuhkan, bisa mengubah sesuatu yang lain jadi luar biasa.
No comments:
Post a Comment