abu-abu itu terbang sendiri.
kayu itu terbakar sendiri
sesederhana api menghampirinya
sesederhana pertemuan kita
tetes-tetes air itu jatuh sendiri
awan itu menghitam sendiri
sesederhana awan merubah diri menjadi tetes air
sesederhana perubahan kita
aku mnggenggam erat arus sungai itu
aku merekam jelas suara deras air itu
aku menyimpan abu-abu itu
aku menelan tetes-tetes air itu
dan sekarang...
tanpa izinmu...
aku melepas genggaman ku
biarkan aku terbawa arus (dulu)
aku membuang rekaman itu
biarkan aku lupa (dulu)
aku menerbangkan abu-abu itu
biarkan aku tersedak (lagi)
aku memuntahkan air itu
biarkan aku sakit (lagi)
berjayalah lah dalam diam mu
saksikan aku semakin jauh, lupa, tersedak dan sakit
bernyanyilah dalam murka mu
beri irama pada ku yang semakin jauh, lupa, tersedak dan sakit
akan ku beri tanda, bagi setiap luka yang bertambah
lewat gema alam yang kau jamah
hanya untuk sekedar kau tau
aku tak semakin baik (tanpamu)
No comments:
Post a Comment