"Ya tapi kenapa juga kamu gak ngasih kabar seenaknya gini." Jutek seorang cowok.
"Aku ribet kalo sambil megang hp, nah pas free aku pake buat istirahat total, aku bener-bener cape." Lembut seorang cewek.
"Cuma sekali ngirim pesan ngasih kabar gak bisa? kamu bener-bener gak inget aku ha?" Masih jutek seorang cowok.
"Aku lupa....." Pasrah sang cewek.
"Ohh...gampang ya buat kamu lupa. Kamu udah buat janji mau ketemu, aku nungguin sampe lumutan dan besoknya baru kamu bilang dengan alasan lupa...." Potong si cowok.
"Aku gak bilang lupa, aku cuma....." Semakin melemah si cewek.
"Itu namanya lupa!" Potong cowok lagi.
Sang cewek menatap si cowok dengan hati dan fisiknya yang masih lelah sisa semalam mengambil jam lembur tiba-tiba untuk menggantikan temannya di sebuah cafe. Cewek menatap dengan kedalaman perasaannya, betapa berharganya seseorang yang ada di hadapannya saat ini.
"Butuh ratusan hari untuk bisa bersama kamu, banyak cerita yang harus aku lalui. Bahkan sampe di fase aku berpikir saat aku berhenti perjuangin kamu hingga akhirnya ikhlas itu lah yang membawa kamu untuk aku. Apa hanya karena ini kita harus nodai yang sudah kita perjuangin?"
Si cowok meredupkan tatapannya.Mengembalikan ingatan sebentar ke dua tahun silam. Pada hari-hari penuh cerita yang tanpa sadar telah dia lalui dengan seorang yang dianggapnya tak berarti, hingga dia harus berjuanga dengan takut dan sadar yang terlambat untuk mengembalikan sang cewek pada hari-harinya.
"Aku cuma gak bisa lalui hari tanpa cerita dan kabar kamu lagi...." Si cowok lembut.
Sang cewek tersenyum dan "gak akan...aku akan selalu ada walau hanya sekedar bersyukur untuk hari yang ku lalui dengan masih bersamamu"
No comments:
Post a Comment