Kemarin malam, saat makan malam bersama dua teman ku. Tiba-tiba kita membicarakan jodoh. Tema perbincangan yang gak ada abisnya. Dan satu temen ku tiba-tiba bertanya "siapa ya jodoh gue nanti???". Waks. Aku dan teman ku hanya menjawab dengan tersenyum. Dalam hati pun aku juga bertanya hal yang sama. Siapa ya jodoh gue nanti? Kenapa banyak dipertemukan dengan cowok A, B dan C kalau ternyata bukan mereka. Atau mungkin dia adalah masa lalu yang benar-benar ku lupakan? Atau dia yang tak sengaja ku tatap matanya saat ingin membayar makan? Atau dia yang ...ah...atau si A atau si B. Aku gak akan tau sampai pada waktunya nanti, begitu juga dengan teman ku. Ini tentu misteri yang seru.
Dan hari ini, iseng aku melihat profil facebook sepupuku. Melihat profil picture nya bersama pacar kesayangnya. Sepertinya tampak bahagia sekali, belum lagi status-statusnya. Waaa, sepertinya hidup lengkap banget yaa.. Yah,,,aku pernah merasa seperti itu. Hidup terasa penuh dan cukup dengan kehadirannya. Dia yang tiba-tiba datang jauh-jauh membawa bunga hanya untuk mengucapkan happy aniversary sayang, dia yang tiba-tiba lagi datang saat aku sakit membawa macam buah yang aku suka, memastikan sakit ini tidak terlalu parah. Lalu pulang. Dia yang panas-panas dengan sabar nganterin kemana pun aku mau. Hampir sebagian hari ku adalah tentang dia. Cukup dan penuh. Ah,,,,senangnya saat itu.
Dan, jeger!!! Saat semua harus berakhir, aku harus terbiasa sendiri. Mengirim surat ke kantor pos sendiri, belanja sendiri, ngeprint tugas sendiri, serba sendiri. Bahkan keteteran ini itu, kehilangan ini itu, ketinggalan ini itu. Gak ada yang ngingatin makan siang, makan malam, tidur jangan larut. Atau perhatian-perhatian kecil yang dulu nya menjadi kebiasaan yang menyenangkan.
Aku jadi sadar, sendiri itu jadi sulit karena belum terbiasa, dan ketika semua telah di terima, untuk kembali ke masa-masa manja itu jadi kagok, karena sudah bahagia dan terbiasa menjadi mandiri.
(Cerita mulai gak nyambung, dari jodoh ke pacaran, apa siiii??)--Lanjut.
Ada rasa iri ingin seperti gadis lain yang memiliki pacara penuh kejutan, selalu ada, smart, berwajah tampan, ini wajar banget, wajar sewajar wajarnya. Aku pun pernah menginginkannya, tapi apa in yang aku butuhkan? Hahahahha. Sepertinya tidak.... ^^ Jelas itu bukan kiblat bahagia ku. Masih banyak hal menyenangkan lainnya yang juga bisa menimbukan "iri" bagi gadis lain dari diriku (tapi apa ya?? ew..muka pas-pas an, tinggi gak juga, idung gede..hahahha, mungkin ya ini, aku menerima ini dengan bangga sebagai hadiah dari Tuhan :D *bilang aja gak punya duit buat operasi seperti artis korea, haha)
Ah, hal kecil kadang suka buat hidup kita ribet sendiri, seperti bertanya "kenapa gue gak segampang dia dapetin cowok/cewek?" "Kapan si gue bisa punya cowok/cewek kayak temen-temen gue?" atau yang tidak bersyukur "kenapa si gue mesti LDR sama cowok gue?" "kenapa cowok gue gak penuh kejutan banget.flat abis!!!" atau banyak lagi lah. Kalau terus dipikirin keinginan yang gak tercapai itu bisa bikin sakit perut, rusak mood. Rugi bandar!!!
And...siapapun jodoh aku dan kamu nanti, yang penting target waktu, dan usahanya. Alias pantaskan diri dulu (kalau mau dapat yang baik, baikin diri sendiri dulu). Se"hancurnya" pacar aku dan kamu sekarang...dia adalah "sesuatu" yang bikin pagi lo gak sesuram seperti si patah hati kan???
Dan hari ini, iseng aku melihat profil facebook sepupuku. Melihat profil picture nya bersama pacar kesayangnya. Sepertinya tampak bahagia sekali, belum lagi status-statusnya. Waaa, sepertinya hidup lengkap banget yaa.. Yah,,,aku pernah merasa seperti itu. Hidup terasa penuh dan cukup dengan kehadirannya. Dia yang tiba-tiba datang jauh-jauh membawa bunga hanya untuk mengucapkan happy aniversary sayang, dia yang tiba-tiba lagi datang saat aku sakit membawa macam buah yang aku suka, memastikan sakit ini tidak terlalu parah. Lalu pulang. Dia yang panas-panas dengan sabar nganterin kemana pun aku mau. Hampir sebagian hari ku adalah tentang dia. Cukup dan penuh. Ah,,,,senangnya saat itu.
Dan, jeger!!! Saat semua harus berakhir, aku harus terbiasa sendiri. Mengirim surat ke kantor pos sendiri, belanja sendiri, ngeprint tugas sendiri, serba sendiri. Bahkan keteteran ini itu, kehilangan ini itu, ketinggalan ini itu. Gak ada yang ngingatin makan siang, makan malam, tidur jangan larut. Atau perhatian-perhatian kecil yang dulu nya menjadi kebiasaan yang menyenangkan.
Aku jadi sadar, sendiri itu jadi sulit karena belum terbiasa, dan ketika semua telah di terima, untuk kembali ke masa-masa manja itu jadi kagok, karena sudah bahagia dan terbiasa menjadi mandiri.
(Cerita mulai gak nyambung, dari jodoh ke pacaran, apa siiii??)--Lanjut.
Ada rasa iri ingin seperti gadis lain yang memiliki pacara penuh kejutan, selalu ada, smart, berwajah tampan, ini wajar banget, wajar sewajar wajarnya. Aku pun pernah menginginkannya, tapi apa in yang aku butuhkan? Hahahahha. Sepertinya tidak.... ^^ Jelas itu bukan kiblat bahagia ku. Masih banyak hal menyenangkan lainnya yang juga bisa menimbukan "iri" bagi gadis lain dari diriku (tapi apa ya?? ew..muka pas-pas an, tinggi gak juga, idung gede..hahahha, mungkin ya ini, aku menerima ini dengan bangga sebagai hadiah dari Tuhan :D *bilang aja gak punya duit buat operasi seperti artis korea, haha)
Ah, hal kecil kadang suka buat hidup kita ribet sendiri, seperti bertanya "kenapa gue gak segampang dia dapetin cowok/cewek?" "Kapan si gue bisa punya cowok/cewek kayak temen-temen gue?" atau yang tidak bersyukur "kenapa si gue mesti LDR sama cowok gue?" "kenapa cowok gue gak penuh kejutan banget.flat abis!!!" atau banyak lagi lah. Kalau terus dipikirin keinginan yang gak tercapai itu bisa bikin sakit perut, rusak mood. Rugi bandar!!!
And...siapapun jodoh aku dan kamu nanti, yang penting target waktu, dan usahanya. Alias pantaskan diri dulu (kalau mau dapat yang baik, baikin diri sendiri dulu). Se"hancurnya" pacar aku dan kamu sekarang...dia adalah "sesuatu" yang bikin pagi lo gak sesuram seperti si patah hati kan???
No comments:
Post a Comment