Menulis bagi ku adalah obat, untuk mengungkapkan apa yang di rasa, kalau bercerita itu sulit. Menulis bagi ku adalah teman yang selalu ada, meskipun sering kali hilang begitu saja, tapi apa yang tergores yang mengambil sedikit rasa haru dan menambah rasa bahagia.
Untuk berkarya, menulis tidak membutuhkan inspirasi yang satang sesuka hati, namun inspirasi dapat selalu datang kapan saja jika tangan yang ingin menulis mengalirkan semangat pada otak dan hati untuk terus mencari.
Ini salah satu puisi yang aku buat saat SMA, terinspirasi dari halaman rumah dan terik matahari di siang bolong. Seketika puisi ini jadi. Puisi yang masih membuat aku haru saat membacanya...
Please enjoy....
***
Tau kenapa matahari itu bersinar ??
Karena selalu ada hati yang menunggunya.
Tau kenapa embun menetes??
Karena selalu ada hati yang butuh kesejukan
Tau kenapa bulan bercahaya??
Karena selalu ada hati yang gelap
Tau kenapa bintang berkelip??
Karena selalu ada hati yang butuh senyum
Tau kenapa ada langit biru??
Karena selalu ada hati yang butuh kedamaian
Tau kenapa ada angin yang berhembus??
Karena selalu ada hati yang gelisah
Tau kenapa air di sungai mengalir??
Karena selalu ada hati yang sesak
Tau kenapa ada hijaunya ruput??
Karena selalu ada hati yang butuh ketentraman
Dan apakah kau tau kenapa ada dirimu??
Karena selalu ada aku yang butuh kamu.
***
Puisi ini bukan tentang cinta, bukan tentang masa remaja yang memberikan puisi kepada sang pacar. Puisi ini mengalir begitu saja, hanya dalam hitungan menit sudah tertera di layar monitor komputer.And I love it.
No comments:
Post a Comment