Kalau hari ini kamu tidak mencintaiku seperti kemarin, tidak akan ada yang aku rubah.
Kalau hari ini kamu lebih ingin bersama teman temanmu daripada aku, tidak akan ada yang aku rubah.
Kalau hari ini peduli mu berkurang bahkan menghilang, tidak akan ada yang aku rubah.
Kalau hari ini kamu melupakan janjimu kemarin, tidak akan ada yang aku rubah.
Kalau hari ini kamu biarkan aku kehujanan sendiri saat malam, tidak akan ada yang aku rubah.
Kalau hari ini kamu biarkan aku yang sedang sakit begitu saja, tidak akan ada yang aku rubah.
Kalau hari ini kamu ingin tanpa aku, juga tidak akan ada yang aku rubah.
Aku hanya berubah saat kamu membuka jalan untuk itu.
Jalan yang kamu buka karena jenuhmu, jalan yang harus kulewati meski dengan sesal.
Meski masih begitu jelas, begitu manis kamu bercerita tentangmu, meski masih terekam bagaimana kamu saat mengatakan bersedia ada untukku.
Meski sudah ku camkan, tiada rasa yang abadi, tapi tetap terasa mendung.
Semoga kemarin adalah kampung halamanmu, hingga kau bersedia pulang.
Kalau hari ini kamu lebih ingin bersama teman temanmu daripada aku, tidak akan ada yang aku rubah.
Kalau hari ini peduli mu berkurang bahkan menghilang, tidak akan ada yang aku rubah.
Kalau hari ini kamu melupakan janjimu kemarin, tidak akan ada yang aku rubah.
Kalau hari ini kamu biarkan aku kehujanan sendiri saat malam, tidak akan ada yang aku rubah.
Kalau hari ini kamu biarkan aku yang sedang sakit begitu saja, tidak akan ada yang aku rubah.
Kalau hari ini kamu ingin tanpa aku, juga tidak akan ada yang aku rubah.
Aku hanya berubah saat kamu membuka jalan untuk itu.
Jalan yang kamu buka karena jenuhmu, jalan yang harus kulewati meski dengan sesal.
Meski masih begitu jelas, begitu manis kamu bercerita tentangmu, meski masih terekam bagaimana kamu saat mengatakan bersedia ada untukku.
Meski sudah ku camkan, tiada rasa yang abadi, tapi tetap terasa mendung.
Semoga kemarin adalah kampung halamanmu, hingga kau bersedia pulang.
No comments:
Post a Comment