Sunday, April 24, 2011

Selesai

Tania
"Lo gak mungkin ganggu hubungan orang kan Tan?" Pertanyaan Monik sore itu menyedarkan Tania apa yang seharusnya dia lakukan.
"Tapi lo juga harus mikir gimana perasaan cewek itu Tan", masih pernyataan Monik dan kali ini membuat Tania segera bertindak.
Tania mengakhir ingatannya kembali pada Ari, biarlah  8 tahun yang lalu benar-benar menjadi lalu. Mendapatkan Ari kembali dengan "lagi" menyakiti hati orang lain tidak akan pernah Tania pilih. Keputusan ini ditanamkan Tania dalam hati. Hari ini Tania kembali mantab terus ke depan.

Melupakanmu memang sulit Ar..aku pun gak akan perjuangkan itu. Tapi aku akan terus berjalan kedepan. Semoga kamu bahagia bersama kehidupanmu sekarang ya Ar.

Ari
Aku mendengarnya menangis dari kejauahan tapi aku merasakan dia sudah ada di sini, di dekapanku. Ah, aku akan memilih untuk dipanggi Dady oleh putri jagoanku. 

Matanya masih terlihat selalu terpejam. Sesekali menggeliat dalam dekapan kain putih yang membalutnya. Mulutnya begitu mungil bergerak-gerak kecil. Ah, dia begitu cantik. Aku rasa dia refleksi dari wajahku untuk versi perempuan. Dan, perempuan ini, prempuan yang sedang tertidur di hadapanku. Yang baru saja berjuang mempertaruhkan nyawanya demi darah dagingku. Tampak begitu mempesona seperti bintang Hollywod yang berdandan menghabiskan berjuta-juta , tak tau dollar atau rupiah. Tapi perempuan ini tampak serupa dengan perjuangannya. Begitu membuat ku nyaman melihatnya. Aku bersumpah tidak akan pernah membiarkannya terluka barang sedikitpun. Demikian Ari merasakan sesuatu yang baru di hari kelahiran putri kecilnya.

Ari semakin akrab dengan rasa rindu. Bukan hanya kepada Tania saat ini, tapi juga kepada putri kecilnya dan perempuan mempesona yang telah memperjuangkan darah dagingnya. Ari telah bersama keluarga kecilnya. Keluarga yang menyadarkannya bahwa sekarang dia telah bersama masa depan yang dia telah susun dulu, yang sangat berharga sehingga akan menjadi begitu jahanam jika di sia-siakan begitu saja hanya demi masa lalu, yang memang bukan menyakitkan, bahkan begitu indah, tapi hari ini Ari telah memiliki kelengkapan dalam hidupnya. 

Tania, aku harap kamu juga berjalan ke depan seperti aku dan memiliki kebahagiaan juga seperti aku. 

No comments:

Post a Comment