Monday, April 4, 2011

Dari Saudara Bisa Jadi Musuh

Dulu kita sangat dekat. Setiap hari adalah bercerita. Kita saling kenal dan saling mengerti satu sama lain. Tapi aku adalah aku dan kamu adalah kamu. Tetap saja kita punya kekurangan, Tetap saja ada yang disimpan. 

Dulu menjadi sangat indah kalau sore jalan bersama. Namun kini hanya sebuah ingat yang menjadi harga mati menurutmu. Yah, aku telah tidak jujur. Tapi haruskah aku ceritakan ini semua? Aku bagi apa yang aku pilih? Maaf aku menyebrangi jalan ini sendiri.

Namun satu hal...tidak akan pernah ada kata permusuhan itu. Aku hanya pergi lebih menjauh dari mu dan dari asalmu, saudara perempuan. Aku yakin itu lebih menenangkanmu.


Yang aku petik dari ini semua adalah, sebuah hubungan itu sebaiknya tidak membebani. Kau bisa saja menerima segala kekurangan orang terdekatmu, tapi apa yang kau inginkan bisa saja membebaninya bahkan cerita mu. Tidak semua bisa diungkapkan. Rasa berat untuk seseorang mengakui dirinya buta huruf, demikian denganku yang lebih baik menyimpan apa yang enggan aku dengar darimu.

Dengarkan lah sedikit lewat hatimu dari saudaramu. Sedikiiiit saja.....

No comments:

Post a Comment