Saat sedang merasakan rindu sosokmu. Aku hanya ingin melihatmu dari dekat saat ini. Suatu keinginan yang harus aku tahan, keinginan yang harus aku simpan. Keinginan yang kadang menyakitkan. Bukan mendekapmu, menciummu, karena cara kita salign mengasihi bukan seperti itu. Hanya ingin sekedar melihatmu, sedang duduk minum kopi melihat jalanan, sedang duduk di depan layar laptop, atau sedang menonton tv. Hanya melihatmu.
Saat jauh seperti ini, kita tidak seromantis sepasang kekasih. Tidak ada sms tentang betapa rindunya rasa yang ada. Bahkan sedikit sekali telfon yang ada. Aku enggan memulai, karena pasti menangis. Aku tidak mau kau tau aku menangis. Aku mau, yang kau tau aku selalu baik-baik saja. Hanya ketika kau bertanya tentang kesehatan ku yang menurun sudah membuat suaraku bergetar dan mati-mati an ku tahan.
Meski kau tidak pernah menyampaikannya, tapi aku tau, kau menyimpan rindu jauh di dalam hatimu yang kau tahan untuk mewujudkan keinginanku. Aku tau meski tak kau pelihatkan, rasa bahagiamu saat aku kembali. dan rasa khawatirmu yang kau benamkan dengan rapi saat aku harus kembali pergi. Hanya uluran tangan tanda perpisahan yang mampu kita ucapkan bedua. Yang mewakili semua pesan di hati kita.
***
Hya...apa kabar Ayah??? Sekarang sudah jam tidurmu. Adakah aku dalam ingatanmu sebelum kau pejamkan mata??? Semoga ingatan itu meghadirkan kebahagiaan bukan rasa rindu yang membuatmu muram. Semoga langkahku kuat di sini untuk menjadi yang terbaik bagimu. Semoga doa-doamu membantu ku di sini. Tuhan, jaga beliau di sana. Ku percayakan ayah pada-MU.
No comments:
Post a Comment