Wednesday, May 4, 2011

Sepotong cerita dari Kuala Tungkal

Sebuah cerita luar biasa datang dari masa kanak-kana. Kanak-kanak? Heii saat itu kita sudah SMP sudah mengenal kata ehem lagi-lagi nih "cinta" sudah sibuk dengan kekaguman, sudah mulai gusar dengan penantian, mulai berbunga-bunga dengan pernyataan, mulai mengenal rasa dibohongi, dikhianati oleh lawan jenis dan mulai mengenal juga selingkuh. Banyak pengenalan-pengenalan lain yang akhirnay menjadi pelajaran luar biasa untuk hidup kita saat ini. Yang sekali lagi, kalau dikenang, aku yang buat ketawa sampe susah nafas, urat leher rasa hilang, ada yang buat jengkel (aku rasa  gak ada, karena kita semua pemaaf dan tidak menyimpan jengkel lama. Buat apa gitu loh...) oke, kita abaikan. Sekarang yang tersisa tinggal rasa-rasa menyenangkan saat mengingat itu. Sekalipun saat itu kita sedang tersakiti.


Apa artinya? Artinya...haaaa.....kita sudah dewasa, kita sudah beranjak maju 1000 langkah, entahal mungkin jutaan. Rasa-rasa yang datang di hati kita dulu menjelma menjadi keikhlasan yang atinya penerimaan bahwa itu adalah bagian kehidupan. How great we are guys. sahabat SD dan SMP yang unyu-unyu.


Kenangan ini terkuak kembali tatkala pertemuan empat makhluk heboh tadi siang di salah satu mall di Jambi. Mall  yang tidak ramah lingkungan, mall yang berdiri seolah menyampaikan bahwa kota kelahiranku ini tidak peduli akan kelestarian sungai. Aku sangat ingin membaca dokumen amdal Mall itu (meskipun aku selalu mual dengan dokumen-dokumen amdal) terlebih peraturan daerah yang memberi izin Mall itu berdiri. Idealisme aku pun sulit bertahan karena memang tata ruang tempat Mall itu berdiri merupakan pusat kota yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Entahlah nasib anak cucu kita nanti. Karena air sumber kehidupan. Jika perairan rusak? Silahkan bayangkan. Kok jadi berbicara tentnag air. Tadi kan tentang sahabat-sahabat SD dan SMP aku. Oke ayo kita kembali.


Jadilah malam ini facebook kita ramai karena saling bercerita lewat facebook. Ternayta karekter kita yang dulunya masih samar dan abu-sabu sekarang tampak semakin jelas, lebih jelas seperti perbedaan hitam dan putih. tumbuh menjadi ehem wanita-wanita sebenarnya lebih enak perempuan-perempuan si, kata ini terdengar selalu segar untuk ku,meskipun dalam pelajaran bahasa Indonesia ini terkesan tidak baik. Ah, itu bukan ilmu matametika yang bersifat pasti. Jadi sah-sah saja aku dengan pendapatku. Dan, menjadi laki-laki yang lebih menyadari tanggung jawab dan berorientasi ke depan. I am so proud of you guys.


Aku bermimpi bertemu kalian semua, lengkap, komplit suatu hari nanti dengan karakter yang semakin kuat, dengan perbedaan yang merupakan keahlian kita masing-masing dan kesuksesan berdasarkan agama serta kekayaan sesuai kebutuhan kita. Amin. Dan, bersama suami/istri kita yang soleh dan solehah, yang mampu jadi kepala keluarga yang dicintai Allah dan menajdi istri yang diidamkan surga. Great. We will right?

No comments:

Post a Comment