Wednesday, June 19, 2013

Selamat berpelukan

Helllooow cerita rasa.... sudah lama sekali kita tidak saling berpelukan. Satu tahun yang lalu hampir setiap malam kita sama-sama menyatukan ide untuk menjadi terkenal. :D. Satu tahun belakangan ini aku kehilanganmu. Aku rindu waktu-waktu kita berdua. Mengobati lelah di siang hari. Berbagi dalam diam, tidak menyelesaikan tapi meringankan, memberi ruang untuk berpikir lebih positif.

Sudah sangat banyak yang  terjadi sejak kita berpisah untuk sementara. Patah hati ku sudah mencapai tahap terparah begitu juga dengan jatuh cinta ku. Kalau saja aku terus menulis. Klimks kita akan lebih tinggi. :D. Aku juga meninggalkan diary ku. Menurutku ini bodoh, pada saat jatuh itu aku memilih diam sepenuhnya, melupakan menulis adalah terapi ku untuk terus positif. Saat aku bahagia, aku hanya tersenyum, tertwa sepuasnya, melupakan kalau berbagi dapat menambah rasa syukur.

Menyesalkan? Tidak lah. Sudah begitu berlalu. Sekarang pun aku enggan berjanji untuk terus menulis seperti saat itu. Aku dan kamu seperti candu, selalu bertemu. Setiap malam. Aku ingat malam itu, saat dengan asik kita berdua, di bawah terdengar ribut-ribut warga, ternyata ada penggerbekan. Kita hanya cukup tau lalu melanjutkan kebersamaan, hingga subuh menelusup kamar membawa dingin.

Aku? Kau bertanya kabarku? Tidak tahu pastinya. Tapi aku merasa sedikit mengalami perubahan. Semakin tertutup tentang diriku. Semakin menjadi-jadi menyimpan sedih sendiri. Semakin menjadi-jadi menggenggam tatapan kosong saat jatuh. Apa ini karna aku meninggalkanmu? Entahlah. Tak perlu kita perdulikan kemarin, yang terpenting saat ini kita bertemu lagi, bersama lagi.

:) Ada berita bahagia. Sebentar lagi aku meniggalkan STTL. Lets scream. Aaaaaaaaaaaaaaaaaa. Aku suka dengan semua staff pengajar, semua yang berkerja di STTL, aku suka teman-teman di STTL. Meniggalkan STTL adalah fase yang harus di lewati. Ujian yang harus diselesaikan.

Berita tidak jelasnya. Setelah dari STTL, aku semakin bingung akan melanjutkan kemana, akan berbuat apa. Kabut dan hujan turun semkain deras, pandangan ke depan semakin kabur. Ternyata benar, seperti yang dikatakan sebuah film (aku lupa judulnya apa). Sewaktu kecil kita seakana begitu jelas akan menjadi apa, ingin melakukan apa saat dewasa. Tapi beranjak dewasa cita-cita itu berubah, seiring lingkungan yang membentuk kita, seiring pertemuan dengan banyak orang. Tapi yang pasti aku ingin bekerja jauh, aku ingin bekerja sibuk, aku ingin bekerja dengan alam. Entah mengapa itu yang terlintas saat ini. Menjadi peneliti mungkin?Bayangkan? dari ingin menjadi seorang dokter samapai menjadi sorang peneliti. Sangat berbeda bukan??

Pembicaraan kita sudah bercabang ya? Bukan kah kita memang selalu seperti ini? :D. Tidak baik. Ke depan kita harus berkonsep yah...so selamat berpelukan kembali. I miss you so much!!!!

No comments:

Post a Comment