"Blog Galau" Demikian sebutan dari beberapa pembaca tentang blog saya. Awalnya saya terganggu sekali, berulang kali saya coba menjelaskan bahwa yang saya tulis itu adalah fiksi, kesimpulan dari apa yang saya alami dan di tambah sedikit bumbu-bumbu hasil khyalan saya. Ah, tapi tidak bekerja dengan baik, tetap saja di sebut "Blog Galau". Malah ada yang menyebutnya "Blog Diary". Ah, semakin mengesalkan.
Tapi setelah saya pikir dan rasakan lagi. Memangnya saya menulis untuk siapa? Memangnya saya buat blog untuk siapa? Untuk mendapat pengakuan? Atau pujian? Sedikit picik (padahal saya tidak terlalu mengerti arti picik). Atau apakah saya harus mengikuti jenis tulisan para penulis idola saya? Lalu saya jadi apa?just follower?
Ah sudahlah. Saya penikmat puisi, novel, cerpen dan saya senang berkhayal. Dan kalau itu semua menghasilkan tulisan yang di anggap galau dan curhat, memangnya kenapa? Tidak menimbulkan masalah bukan?
Saya mengidolakan penulis dan ingin jadi penulis, tapi bukan seperti mereka, tapi diri saya sendiri. Mereka adalah sumber inspirasi dan ilmu untuk saya terus belajar lebih. Saya adalah saya yang akan menulis dengan gaya saya. Salam menulis.
Tapi setelah saya pikir dan rasakan lagi. Memangnya saya menulis untuk siapa? Memangnya saya buat blog untuk siapa? Untuk mendapat pengakuan? Atau pujian? Sedikit picik (padahal saya tidak terlalu mengerti arti picik). Atau apakah saya harus mengikuti jenis tulisan para penulis idola saya? Lalu saya jadi apa?just follower?
Ah sudahlah. Saya penikmat puisi, novel, cerpen dan saya senang berkhayal. Dan kalau itu semua menghasilkan tulisan yang di anggap galau dan curhat, memangnya kenapa? Tidak menimbulkan masalah bukan?
Saya mengidolakan penulis dan ingin jadi penulis, tapi bukan seperti mereka, tapi diri saya sendiri. Mereka adalah sumber inspirasi dan ilmu untuk saya terus belajar lebih. Saya adalah saya yang akan menulis dengan gaya saya. Salam menulis.
No comments:
Post a Comment