Friday, July 15, 2011

Cerita Tentang Kita

Dia memang biasa, berbeda dengan para lelaki yang ada dalam fill remaja kebanyakan, cowok impian yang jadi nyata di novel-novel remaja atau deretan lelaki charming di sinetron. Tapi pandangan dari mata hanya bertahan sekejap saja, alasan yang tak dapat mendamaikan, hanya sebentar ada dan selanjutnya hanya urusan hati dan sikap.


Dia selalu berjalan di belakang untuk memastikan gadisnya tak kurang satu apapun. Dia selalu awas dengan apa yang terjadi disekitar agar tetap  riang langkah gadis itu.
Dia hanya berdiri dari kejauhan, memastikan senyum itu ada lalu pergi.
Dia hanya ada dari kejauhan, selama matanya dapat melihat senyum itu ada. Tak harus dengan tangannya, tak harus dengan perkataannya.


Sometime...kita bisa ngerasain cinta yang datang, tapi gak bisa memberikan lagi..
Sometie...kita merasakan cinta begitu jelas tapi bisa dapat balasan
Keduanya sama-sama gak enak.
Tapi kalo ikhlas justru sebaliknya, sama-sama menyenangkan.


Banyak cerita cinta yang buat sedih, gak berbalas, di bohongin, gak sempet ungkapin atau terlambat dan menjadikan penantian yang bertahun-tahun sia-sia, cinta sama kekasih sabahat, gak bisa bersama karena akan menyakiti orang sekitar, macam-macam deh. Aku pun pernah merasakan sebagiannya, juga pernah merasa gelisah bin galau dengan itu. Seiring berjalan waktu, aku pun ngerasa kalau ikhlas, kalau berpikir positif selalu dan menghargai diri sendiri dan orang lain maka akan lain cerita yang didapat, semua terasa indah. Karena? Karena TUHAN kita lebih besar daripada rasa sakit kita? Pasti Dia memulihkan hati yang luka, asal kepecayaan itu ada. Sulit memang menerapkan ini , merasakan ini kalau luka itu baru aja kita dapat, tapi rasa sakit itu ada selama kita mengingninkannya, selama kita mengizinkan dia tetap ada.


Ada banyak macam orang yang datang dan pergi dalam hidup ku (entah sudah berapa kali kalimat ini aku ucapkan, aku tulis), namun yang tinggal adalah mereka yang memiliki sebagian jiwa kita, yang ada pada jiwa yang lain.


Terima kasih yah, telah mewarnai hari-hariku selama di kota hujan ini, sudah menjadi cerita, sudah memberi moment-moment indah, cerita-cerita kehidupan, mengenalkan aku sama banyak lagu-lagu dan segala macam bentuk kebersamaan kita. Meskipun kamu sering bilang kamu bodoh, ngomong sama kamu gak nyambung, toh kita tetap ngobrol kan? Yah, memang kamu bodoh, tapi itu kalau aku bicara soal fisika, kimia, bilogi sama kamu. Kepintaran dan kebodohan tiap orang tu beda-beda. Jadi, aku gak terganggu dengan itu semua. Yah memang kamu cuma sering bilang "oh" "ya udah, itu kan masing-masing orang", "gak tau", "terserah kamu maunya gimana". Sungguh tanggapan yang mematahkan pembicaraan, tapi tetap ada tawa dan cerita-cerita lanjutan kan dari itu semua?


Gak peduli seberapa banyak kekurangan kamu, seberapa dikit kelebihan kamu (hahahha) di mata aku kamu ya kamu, seseorang yang ada di hidup aku dan tinggal disini, tak hanya mengenal nama, namun tinggal di sini, di hati. Semoga optimisme kamu selalu ada, dan pesemis itu hanya ada sebentar saja, karena jalan di sekitar kamu begitu indah, jadi kamu pun harus begitu. Cheers.....


Ada sebuah maaf untuk kamu, sudah memberi jeruk nipis di hati kamu yang luka, tapi kamu pasti tetap bisa kembali menyatukannya, mengobatinya kan? Pasti bisa. Ada maaf untuk semua yang tak sengaja, yang tak bisa.

No comments:

Post a Comment